Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Sunshine Voice UMY, berhasil meraih penghargaan di tingkat internasional. Penghargaan yang diraihnya tersebut berupa medali emas dan medali perak dalam laga Festival Paduan Suara Internasional 8th Grand Pix Pattaya di Thailand, pada 21 hingga 25 Juli yang lalu. Tim yang terdiri dari 33 singers tersebut mendapatkan medali emas untuk kategori Folklore Acapella dan medali perak untuk kategori mixed choir. Prestasi ini pun semakin menjadi bukti untuk mewujudkan kampus yang Muda Mendunia.
Sebagaimana diungkapkan pengurus Pengembangan Minat dan Bakat mahasiswa, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, Sugito, S.IP., M.Si, saat ditemui pada Kamis (30/7) di kantor LPKA, AR. Fachruddin B UMY. Menurutnya, untuk mewujudkan UMY sebagai kampus yang Muda Mendunia, pihaknya selalu mendukung mahasiswa agar bisa berprestasi di kancah internasional. Selain itu, dukungan juga diberikan pada mahasiswa UMY agar mengikuti kompetisi internasional. “Universitas sangat mendukung mahasiswa yang akan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional, baik dari bidang akademik maupun non akademik. Dan salah satu prestasi yang baru saja diraih oleh mahasiswa kami, yakni medali emas dan perak pada Paduan Suara Internasional di Thailand beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya.
Sugito yang juga turut serta mendampingi tim Sunshine Voice (SSV) UMY sebagai pembinanya pada 8th Grand Pix Pattaya tersebut kembali menuturkan bahwa berbagai dukungan diberikan pula pada tim SSV, mulai dari sebelum keberangkatan hingga saat perlombaan. Dukungan yang diberikan universitas tersebut tidak hanya dari segi finansial saja, melainkan juga dari segi pendampingan aktivitas persiapan mahasiswa dalam mengikuti kompetisi, pendampingan di lokasi perlombaan, hingga motivasi juga turut diberikan kepada mahasiswa yang akan mengikuti kompetisi.
“Berbagai pendampingan tersebut kami berikan sebagai pembina mahasiswa. Mulai dari pendampingan pendanaan, pendampingan dalam segala aktivitas mahasiswa baik itu dari segi persiapan lomba hingga pemberangkatan. Dan yang paling penting juga, kami terus memotivasi mahasiswa untuk tetap bersemangat dan berjuang dalam mengikuti kompetisi,” ujarnya.
Sugito juga menambahkan bahwa kampus merasa bangga dengan prestasi internasional yang telah diraih oleh PSM UMY ini. Sebab bukan hanya dapat membawa nama baik tim dan kampus UMY, tapi menurutnya mereka dapat membuktikan kerja keras yang telah mereka lakukan selama ini. Apalagi Sunshine Voice UMY baru pertama kalinya mengikuti ajang paduan suara internasional. “Sekalipun baru pertama kali mengikuti kompetisi paduan suara internasional, tapi mereka sudah dapat meraih prestasi gemilang. Inilah yang membuat kami bangga dengan prestasi mereka,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Marilda Azka, Ketua PSM SSV UMY, ada kebanggaan tersendiri bagi dirinya serta teman-teman satu timnya. Pasalnya, untuk meraih prestasi di tingkat internasional tersebut ternyata tidak sesulit mendapatkan juara di tingkat nasional, sekalipun baru pertama kalinya mereka mengikuti ajang internasional. Hal ini karena menurutnya, semua kategori perlombaan pada tingkat internasional tersebut mendapatkan apresiasi lebih dari jurinya. “Memang ada perbedaan antara kompetisi di tingkat nasional dengan internasional. Kalau tingkat internasional ternyata setiap kategori itu mendapatkan apresiasi. Sementara untuk tingkat nasional, selain karena pesertanya yang jauh lebih banyak, apresiasi untuk para pesertanya pun juga tidak sebanyak pada kompetisi internasional,” ungkapnya.
Mahasiswa Program Studi (prodi) Hubungan Internasional yang akrab disapa Azka ini juga mengatakan bahwa Grand Prix Pattaya tahun ini berasal dari berbagai Negara di Asia Pasifik seperti Filipina, Thailand, Macau, dan juga peserta lain dari Indonesia. Pada ajang ini, PSM SSV UMY membawakan lagu berjudul Matahari karya Erros Djarot yang diaransemen ulang oleh Poedji Soesila dan I Remember yang dipopulerkan oleh grup band Mocca yang di aransemen oleh Ig. Wisnu Cahyadi untuk kategori Mixed Choir. “Kategori Folklore sendiri kami membawakan lagu dari Sunda yaitu Tokecang yang di aransemen oleh Yason Christy Pranowo dan lagu asal Banyuwangi, Luk Luk Lumbu aransemen Budi Susanto Yohanes,” ujarnya.
Dengan pencapaian tersebut, Azka bersama teman-temannya berharap, ke depan PSM SSV UMY harus bisa mengikuti ajang internasional lainnya yang tidak hanya diikuti oleh berbagai Negara di kawasan Asia Pasifik saja.